Deskripsi:
Methylprednisolone adalah suatu glukokortikoid sintetik dan diabsorpsi secara cepat melalui saluran pencernaan.
Methylprednisolone bekerja dengan menduduki reseptor spesifik dalam sitoplasma sel yang responsif. Ikatan steroid-reseptor ini lalu berikatan dengan DNA yang kemudian mempengaruhi sintesis berbagai protein. Beberapa efek penting yang timbul akibat ini yaitu berkurangnya produksi prostaglandin dan leukotrien, berkurangnya degranulasi mast cell, berkurangnya sintesis kolagen dan lain-lain.
Komposisi:
Methylprednisolone 16 mg, tiap tablet mengandung methylprednisolone 16 mg.
Indikasi:
Methylprednisolone diindikasikan untuk:
Gangguan endokrin:
insufisiensi korteks adrenal.
Gangguan rematik:
reumatoid artritis, ankylosing spondilitis, epicodylitis, bursitis, artritis gout akut, osteoartritis pasca trauma.
Penyakit kolagen:
lupus eritematosus sistemik, dermatomiositis sistemik, karditis reumatik akut.
Penyakit kulit:
dermatitis herpetiformis, Stevens-Johnson syndrome, dermatitis seboreik, dermatitis eksfoliatif, psoriasis.
Gangguan alergi:
rinitis alergi, dermatitis kontak, dermatitis atopik, asma bronkial.
Penyakit mata, radang mata akut dan kronik:
herpes zoster opthalmicus, keratitis, neuritis optik, iritis, konjungtivitis alergi.
Penyakit pada saluran pernafasan.
Gangguan hematologik:
trombositopenia purpura pada orang dewasa, anemia hemolitik autoimun, eritoblastopenia, anemia hipoplastik kongenital.
Penyakit neoplastik:
leukemia pada orang dewasa dan leukemia akut pada anak-anak.
Keadaan edema.
Penyakit saluran pencernaan:
kolitis ulseratif.
Sistem saraf:
tuberculous meningitis.
Eksaserbasi akut dari multipel sklerosis.
Dosis:
Dosis awal methylprednisolone bervariasi dari 4 – 48 mg/hari (tergantung dari jenis dan beratnya penyakit, serta respons penderita). Bila telah diperoleh efek terapi yang memuaskan, dosis harus diturunkan sampai dosis efektif minimal untuk pemeliharaan.
Pada penderita yang baru mendapat methylprednisolone selama beberapa hari, penghentian obat dapat dilakukan secara mendadak. Untuk penderita yang mendapat methylprednisolone dosis besar selama lebih dari 1 –2 minggu, penghentian obat harus dilakukan dengan pengurangan dosis bertahap dengan tiap beberapa hari.
Dibandingkan dengan pemberian dalam dosis terbagi, methylprednisolone lebih baik diberikan dalam dosis tunggal pada pagi hari karena cara ini lebih sesuai dengan sekresi fisiologis hormon korteks adrenal.
Untuk penderita yang membutuhkan methylprednisolone dalam jangka waktu lama (lebih dari 2 minggu), dianjurkan menggunakan cara pemberian ADT (Alternate Day Therapy). Manfaat pemberian dengan cara ADT ialah mengurangi kemungkinan terjadinya efek samping berupa supresi sumbu hipotalamus-hipofisis-korteks adrenal, cushing syndrome, hambatan pertumbuhan pada anak dan gejala putus obat bila terapi dihentikan.
Rejimen dosis ADT ialah memberikan dosis total methylprednisolone untuk 2 hari sekaligus dalam 1 dosis (pada pagi hari). Pemberian obat dilakukan secara berselang seling yaitu hari pertama diberi obat, hari kedua bebas obat, hari ketiga diberi obat lagi, demikian seterusnya.
Kemasan:
Ktk 30
No. Registrasi:
GKL0420931010B1
Produksi:
PT Indofarma TBK
Sumber detik Health
6 comments:
alo kang ahmad al fikri artikelnya bagus. blognya dah tak add di blogku http://contoh-askep.blogspot.com/ tukar link y :D
salam dari pekalongan
salam kenal dari rekan sejawat di Papua, terima kasih atas kunjungannya di blog-ku...! Nice blog...! di tunggu kunjungan baliknya...!
kang Ariyanto Susetyo: OK, siappp...ppp.
Pak Sanco Irianto A, S.Kep.Ns : terima kasih pak atas kunjungannya
terimakasih infonya gan,,,,,aku mahasiswa magang yang sangat butuh byk info.......
calon perawat
thankiyu
pengkhianatkonoha : sama2 gan...semoga bermanfaat
Hary: ur welcome bro
Post a Comment