Demo Banner 3

Cantik dengan herbal

Monday, April 10, 2017

Priming Pintas Jantung Paru

Sejarah Priming 
Priming pada mesin jantung-paru dipelopori oleh seorang dokter bedah john H.Gibbon,Jr pada pertengahan tahun 1930. Beliau berhasil melakukan operasi pertama berhasil menggunakan cardiopulmonary bypass (CPB), pintas jantung paru dengan blood flow 70 -80 mL / kg / menit dan tekanan darah normal. 

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Lillehei et al dengan probandus anjing yang menggunakan blood flow lebih rendah yang dilakukan Gibbon, yakni 30-35 mL / kg / menit. Dipicu oleh penelitian hewan dan pengalaman klinis yang muncul sesekali dengan asanguineous solution, dokter bedah, sekitar tahun 1960, mulai menggunakan larutan kristaloid atau plasma dan juga koloid untuk mengurangi penggunaan darah pada priming.

Priming merupakan salah satu upaya memenuhi sirkuit pintas jantung paru dengan cairan tertentu sehingga terbebas dari udara. Beberapa cairan priming yang pada umumnya digunakan adalah cairan kristaloid isotonik. Cairan ini digunakan sebagai upaya menyamai komponen cairan tubuh, sehingga ketika tercampur dengan darah, tidak terjadi gejolak hemodinamik.

Beberapa obat-obatan yang biasanya ditambahkan dalam priming yaitu asam traneksamat, metylprednisolon, asam bikarbonat, koloid (albumin atau sejenisnya), kalsium kloride, darah (untuk pasien dengan berat badan rendah atau perkiraan hematokrit selama CPB di bawah 25 mg/dL)

No comments:

Cari dalam Blog ini

Artikel Terbaru

Belajar Islam Online

  © Free Blogger Templates Columnus by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP