Demo Banner 3

Cantik dengan herbal

Sunday, July 06, 2008

Asuhan Keperawatan Reumatoid

By Muhammad Badrushshalih
Case
Ny R (77 tahun) mengeluh merasa pegal pada persendian, terutama pagi hari. Dan ia mengatakan biasanya kalau penyakit ini kambuh ia berobat ke Pustu (Pusat Pelayanan Terpadu) terdekat dan minum obat. Kalau pas kambuh ia hanya bisa tiduran tidak beraktivitas. Pada daerah yang nyeri diolesi dengan balsem. Namun pagi itu ia terjatuh di pintu menuju kamar mandi karena berusaha untuk ke belakang sendiri. Sama anaknya kakinya yang sakit hanya di urut pelan-pelan. Sekarang ia masih merasa nyeri dan agak membengkak pada sendi lutunya.

1. Pengkajian
Data Subjektif : 
- Ny.R mengeluh pegal di persendian pada pagi hari
- Ny.R mengatakan nyeri yang dirasakan biasanya kambuh
- Ny.R masih merasa sakit setelah jatuh
- Ny.R merasa sakit atau pegal pesendian sejak berusia 50 tahun
- Ny.R jatuh duduk
- Ny.R memakai alas kaki
- Tidak ada anggota keluarga yang mendampingi Ny.R dalam kegiatan sehari-hari
- Kebutuhan nutrisi Ny.R kurang terpenuhi
- Ny.R di bawa ke pelayanan kesehatan
- Aktivitas sehari-hari Ny.R antara lain : tidur, ADL, dan beribadah
Data Objektif :
- Usia 77 tahun
- Kaki telihat bengkak
- TD : 130/80 mmHg
- RR : 12 kali.menit
- S : 36 o C
- N : 40 kali/menit.
- Kondisi kamar mandi licin
- Keluarga memiliki pengetahuan yang kurang tentang perawatan lansia
- Klien meggunakan kacamata, tongkat dan alat bantu dengar
Diagnosa
Nyeri kronis b.d ketidakmampuan fisik
NOC
1. Peningkatan kenyamanan
1) Melaporkan kondisi fisik yang meningkat
2) Melaporkan kondisi psikologi yang membaik
3) Melaporkan tingkat kepuasan klien dengan mengkontrol gejala
4) Mengekspresikan kepuasan hati dengan hubungan sosial
5) Melaporkan tingkat kepuasan dengan cara peningkatan kemandirian
6) Melaporkan tingkat kepuasan dengan cara kontrol nyeri
2. Manajemen nyeri
1) Mengenali serangan nyeri
2) Menggunakan cara pencegahan
3) Melaporkan kontrol nyeri
NIC
1. Memastikan bahwa klien mendapatkan obat analgesik
2. Pertimbangkan pengaruh budaya didalam merespon nyeri
3. Dampingi klien dan keluarga untuk mencari dan menetapkan dukungan
4. Kontrol faktor lingkungan bahwa ada kemungkinan ketidaknyamanan pada respon klien, misalnya rumah, suhu, pencahayaan dan kegaduhan.
5. Promosikan istirahat/ tidur yang adekuat untuk memfasilitasi kondisi nyeri
6. Monitor tingkat kepuasan klien dengan manajemen nyeri
7. Gunakan ukuran kontrol nyeri sebelum nyeri hilang
8. Ulangi klien untuk monitor nyeri.
Diagnosa
Gangguan mobilisasi fisik
NOC
Tingkat mobilisasi
1) Kesimbangan gerakan
2) Gerakan posisi tubuh
3) Pergerakan otot
4) Pergerakan sendi
5) Perpindahan gerakan
6) Ambulasi: berjalan
NIC
1. Promosi bodi mekanik
1) Tentukan pilihan klien untuk belajar dan menggunakan postur tubuh yang benar
2) Instruksikan klien untuk memfungsikan tulang belakang dengan cara berpostur tegap
3) Instruksikan klien bahwa sangat pentingnya postur tubuh yang benar dengan bertujuan untuk menjaga kenyamanan dari injuri
4) Instruksikan klien untuk menghindari tidur tengkurep
5) Monitor pergerakan postur klien atau bodi mekanik
2. Terapi : pergerakan sendi
1) Kolaborasi dengan fisioterapis untuk mengembangkan dan menetapkan program latihan
2) Jelaskan ke klien dan keluarga tentang rencana latihan
3) Jaga klien dari trauma
4) Dampingi klien dalam jadwal latihan untuk aktivitas ROM
5) Monitor lokasi ketidaknyamanan aktivitas klien
 
Intoleransi Aktivitas
 NOC : 
 Kriteria evaluasi :
1. Bertoleransi terhadap sktivitas yang biasanya dapat didemonstrasikan dengan daya tahan, konservasi energi,dan perawatan diri : ( ADL ).
2. Mendemonstrasikan konservasi energi ditandai :
- Menyadari keterbatasan energi
- Menyeimbangkan aktivitas dan istirahat
- Tingkat daya tahan adekuat untuk aktivitas
NIC :
1. Terapi Aktivitas :.
1. Kaji tanda dan gejala yang menunjukkan ketidaktoleransi terhadap aktivitas dan memerlukan pelaporan terhadap perawat dan dokter
2. Tingkatkan pelaksanaan ROM pasif sesuai indikasi
3. Jelaskan pola peningkatan terhadap aktivitas
4. Buat jadawal latihan aktivitas secara bertahap untuk klien dan berikan periode istirahat
5. Berikan suport dan libatkan keluarga dalam program terapi
6. Berikan reinforcemen untuk pencapaian aktivitas sesuai program latihan
7. Kolaborasi ahli fisioterapi
2. Pengelolaan energi/Energi management 
1. Bantu klien untuk mengidentifikasi pilihan-pilihan aktivitas
2. Rencanakan aktivitas untuk periode dimana klien mempunyai energi paling banyak.
3. Bantu dengan aktivitas fisik teratur (misalnya ambulasi, transfer, perubahan posisi, perawatan personal ) sesuai kebutuhan.
4. Batasi rangsangan lingkungan ( kebisisngan dan cahaya ) untuk meningkatkan relaksasi
5. Tentukan faktor penyebab kelelahan, monitor respon kardiorespiratory ( tacikardi,dypsneu, pucat), monitor respon O2 thd aktivitas, monitor intake nutrisi)
6. Ajarkan pada klien dan keluarga tentang teknik perawatan diri yang akan meminimalkan konsumsi O2
7. Ajarkan tentang pengaturan dan teknik management untuk mencegah kelelahan.
8. Bantu klien untuk mengidentifikasi pilihan- pilihan aktivitas
9. Bantu pelaksanaan aktifitas fisik secara teratur,anjurkan klien untuk makan dan istirahat yg cukup.
3. Cardiac care : Kaji respon abnormal selama aktivitas ( TD,RR,N )

No comments:

Cari dalam Blog ini

Artikel Terbaru

Belajar Islam Online

  © Free Blogger Templates Columnus by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP