AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
foto: Thinkstock
Birmingham, Obat-obatan tak selalu manjur mengatasi tekanan darah tinggi. Namun jangan khawatir, kini penyakittersebut bisa diatasi dengan mengalirkan listrik ke ginjal. Penelitian telah membuktikan cara ini aman digunakan sebagai pilihan terakhir.
Sedikitnya 15 persen penderita tekanan darah tinggi (hipertensi) tidak mendapatkan efek yang diharapkan ketika mengonsumsi obat-obatan terutama golongan diuretik. Padahal jika tidak diatasi, hipertensi bisa memicu masalah serius pada jantung dan pembuluh darah.
Bagi penderita yang tidak sembuh meski telah minum bebagai macam obat, kini ada terobosan baru yakni dengan memanfaatkan aliran listrik. Teknik tersebut dikembangkan oleh para ilmuwan di University of Alabama, Birmingham.
Listrik dengan kekuatan tertentu tidak dialirkan ke jantung melainkan ke ginjal. Tujuannya untuk menonaktifkan saraf-saraf simpatik di bagian tersebut yang menjadi umumnya lebih aktif ketika tekanan darah melonjak.
Setelah terbukti aman saat diujikan pada binatang, teknik itu kemudian diujikan pada 100 pasien hipertensi dengan rentang usia antara 18-85 tahun. Hasilnya, tekanan darah rata-rata turun 32 mmHg untuk diastolik dan 12 mmHg untuk sistolik.
Penderita hipertensi memiliki tekanan darah diastolik di atas 140 mmHg (normal 120 mmHg) dan sistolik di atas 90 mmHg (normal 80 mmHg). Risiko komplikasi akibat kondisi ini antara lain serangan jantung dan stroke hemoragi yang dipicu oleh pecahnya pembuluh darah.
"Penelitian ini sangat penting karena bisa menjadi cara baru yang revolusioner untuk mengatasi hipertensi yang susah disembuhkan," ungkap Dr Suzanne Oparil dari University of Alabama, seperti dikutip dari Healthday, Kamis (18/11/2010).
Sayangnya karena masih baru, teknik ini masih membutuhkan biaya cukup mahal yakni US$ 10.000 atau Rp 89.775.000. Biaya itu sudah mencakup pemasangan kateter untuk mengalirkan listrik ke ginjal dan ongkos perawatan selama di rumah sakit.
No comments:
Post a Comment