Kenapa jadi Perawat???

Beberapa waktu lalu saya iseng melemparkan pertanyaan di group Perawat Pak Dirman Community 

'Kenapa jadi perawat??'

Hemm...Pertanyaan klasik ini saya ajukan karena memang saat itu saya terpicu sama adik tingkat yang masih bimbang memasuki dunia keperawatan. Ya, apalagi bagi mahasiswa baru (tingkat 1). Jangankan yang masih jadi mahasiswa baru, saya dan ada sahabat saya baru merasakan dunia perawat ketika memasuki dunia profesi (ners). Merasakan indahnya dan nikmatnya menjadi seorang perawat. Pertanyaan seperti ini akan muncul dari setiap orang yang kita (mahasiswa keperawatan/perawat) ajak ngobrol. Subhanalloh...Inilah jawaban mereka..

'hemmm... mungkin karena panggilan dari hati sanubari masing-masing... tapi aku bersyukur banget jadi perawat banyak skill yang di dapat,,, thanks for my faculty... perawat pa dirman pokokelah.'

Elfira Nurwahyuni

'Sebenarnya seseorang yang memilih membaktikan hidupnya menjadi perawat adalah orang yang tidak berpikir tentang kenikmatan dunia semata..justru malah mengabaikan kenikmatan itu..

Karena menjadi seorang perawat adalah pekerjaan yang sangat mulia dan penuh keiklasan serta kesabaran...tidak menuntut harta yang banyak...Semoga mereka-mereka yang yakin dengan pilihan menjadi seorang perawat mendapat jalan yang terbaik menuju kebahagiaan kelak selain didunia...'

Rita Dian P

'Menjadi perawat adalah sebuah ibadah.....'

Romantika Vesdita

'ehm,, kenapa ya?panggilan mungkin ya, awalnya memang bukan ini yang saya mau tapi melihat ketulusan sikap yang ditunjukan, niat yang tulus, hati ini mulai terpanggil untuk mengikutinya. Menjadi bagian untuk bisa bermanfaat bagi yang lain. Karena perawat adalah ujung tombak, garda terdepan berhadapan dengan pasien.
semoga jalan ini adalah jalan yang terbaik yang dipilihkan Allah'.

Ika D. Purwaningsih 

'Kapan lagi bisa ibadah sambil yari duit'

Pandu Prabowo 

'Dulu perawat selalu jadi pegawai negeri, dan jadi mantri sukses. Masuk perawat salah satunya karena gak sanggup masuk kedokteran, biayanya terlalu gede di jaman saya (1991), apalagi jaman sekarang ya?. Ternyata setelah saya masuk, proses rekruitmen jadi PNS sudah ndak ada lagi, jadi mantri ternyata mal praktik, ya sudahlah...sudah diposisikan jadi orang baik'

Wastu Adi Mulyono

Subhanalloh, sangat mulianya rekan-rekan sejawat yang menjalani hidup sebagai perawat. Tentunya menjadi seorang perawat adalah sebuah pilihan hidup, bukan hanya karena tidak lulus dalam seleksi pada jurusan yang lainnya ataupun paksaan pihak luar (keluarga). Karena ketika kita tidak meyakini bahwa inilah jalan yang saya pilih, maka sampai kapanpun, kita tidak akan pernah semangat untuk menjalani peran sebagai perawat.

Perawat sangat dituntut untuk memiliki skill (keterampilan) dan knowledge (pengetahuan/ilmu). Sehingga dalam pemberian asuhan keperawatan (askep) tidak ada lagi komplen, tuntutan klien ataupun bahkan mall praktek. Karena dengan ilmu yang dimiliki seorang perawat, ia akan mampu mempertanggungjawabkan apa yang dilakukannya. Bukan hanya sekedar mengikuti perintah dari rekan sejawat lainnya. Karena perawat dalam ranah klinik memiliki peran besar, begitu juga mereka (tenaga kesehatan lainnya) yang tergabung dalam proses penyembuhan klien.

Oleh karena itu, selain skill dan knowledge, rasa percaya diri pun sangat dibutuhkan oleh seorang perawat agar semua tindakan dan keputusan yang diambil adalah berdasarkan skill dan ilmu yang dimiliki. Karena itulah bekal seorang perawat