Bandung,Kompas - Kualitas pendidikan tenaga perawat di Indonesia tidak seragam. Hal itu bisa menghambat peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Pemerintah diharapkan memfasilitasi dengan memberikan kemudahan bagi perawat untuk meningkatkan kualitas pendidikannya.
"Mulai tahun 2015 diharapkan semua perawat telah menyelesaikan pendidikan strata satu (S-1). Saat ini mayoritas perawat di Indonesia adalah lulusan diploma tiga (D-3). Itu tidak cukup untuk mendukung peningkatkan kualitas kesehatan," ujar Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran Mamat Lukman dalam Konferensi Keperawatan Internasional, Senin (4/10) di Bandung.
Mamat mengatakan, pendidikan D-3 mengutamakan materi pendidikan pola vokasional (kejuruan) dan praktik dengan persentase pembelajaran akademis terbilang minim. Akibatnya, muncul penanganan yang keliru karena minimnya pengetahuan perawat.
Terkait dengan cara memandikan pasien yang terluka kepalanya, misalnya, pernah terjadi perawat lulusan D-3 memandikannya seperti pasien lain. Padahal, di jenjang pendidikan S-1, hal itu dikupas lebih mendalam.
"Memang hasilnya tidak mutlak dan seragam, tetapi setidaknya ada proses dan metode pengajaran akademis lebih mendalam," kata Mamat.
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Immanuel Agus Hardjana Saiman mengatakan, pihaknya sengaja membuka program S-1 dengan harapan mendapat kualitas lulusan lebih baik. Berdasarkan pengalamannya, kemampuan analisis lulusan S-1 keperawatan lebih baik.
"Kami juga mendorong lulusan D-3 untuk melanjutkannya kuliah ke program S-1 yang saat ini telah meluluskan sekitar 250 tenaga kesehatan," ujar Agus.
Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Suhartati mengatakan, pihaknya serius menyoroti hal ini. Ia sadar, perawat juga harus mendapatkan jenjang pendidikan yang baik agar kualitasnya terjaga.
Salah satu jalan yang ditempuh adalah program persamaan atau kemudahan melanjutkan sekolah bagi perawat D-3 yang ingin melanjutkan ke jenjang S-1. Hal ini pernah dilakukan pada perawat lulusan sekolah perawat kesehatan agar kualitasnya setara dengan lulusan D-3.
"Kami akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Nasional untuk membahas masalah ini," ujarnya. (CHE)
No comments:
Post a Comment